6 Jenis Investasi di Bank, Cocok Buat Pemula
Investasi di bank bisa menjadi pilihan buat Anda yang baru mulai berinvestasi. Investasi di bank adalah kegiatan menanamkan sejumlah uang di bank untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
Ini merupakan jenis investasi yang cocok untuk pemula, terutama orang dengan profil risiko investor konservatif. Pasalnya, investasi di bank relatif lebih aman dan minim risiko.
Bank diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan keamanan dana setiap nasabahnya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Lalu, apa saja jenis investasi di bank yang bisa Anda pilih? Simak ulasan di bawah ini, ya!
Jenis-Jenis Investasi di Bank
Bank menyediakan sejumlah produk investasi minim risiko untuk nasabahnya. Berikut beberapa jenis investasi di bank yang bisa Anda pilih.
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka merupakan produk investasi yang menawarkan bunga tetap. Namun, penarikan dananya hanya bisa dilakukan berdasarkan jangka waktu yang sudah disepakati saat perjanjian pembukaan rekening.
Penarikan dana deposito berjangka dapat dilakukan per tiga bulan, enam bulan, hingga satu tahun. Anda juga bisa memprediksi keuntungan yang diperoleh dari investasi deposito berjangka.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan jenis investasi di bank yang menawarkan likuiditas tinggi alias mudah dicairkan menjadi uang.
Saat berinvestasi di reksa dana pasar uang, modal yang Anda tanamkan akan diinvestasikan Manajer Investasi ke produk-produk pasar uang, seperti deposito, obligasi, sukuk, Surat Berharga Negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan sejenisnya.
Produk pasar uang biasanya memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun.
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dan dijual melalui bank. Anda bisa berkonsultasi kepada bankir atau petugas bank mengenai investasi ORI.
Salah satu keunggulan ORI adalah surat utang ini dijual di pasar sekunder sehingga berpotensi menghasilkan capital gain alias selisih keuntungan antara harga jual dengan harga belinya.
4. Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka adalah produk investasi yang memungkinkan Anda menabung dalam jangka waktu tertentu. Rentang waktunya bervariasi, antara 1 sampai 20 tahun.
Berbeda dengan tabungan biasa, Anda akan memperoleh bunga yang lebih tinggi di tabungan berjangka. Setoran rutin sesuai tanggal jatuh temponya juga bisa disesuaikan dengan keinginan Anda.
5. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank dengan bunga tetap dalam jangka waktu tertentu. Tabungan berbentuk deposito ini berisi sertifikat yang dapat dipindahtangankan.
Karena itu, pemegang sertifikat dapat mengkonversikannya menjadi uang.
6. Tabungan Emas
Tabungan emas digital merupakan layanan penitipan emas yang disediakan oleh bank dan memungkinkan Anda berinvestasi emas secara mudah, aman, dan terpercaya. Soalnya, emas milik Anda dititipkan kepada bank sehingga memperkecil risiko kehilangan.
Produk investasi ini bebas bunga. Kenaikan nilainya juga cenderung stabil, tetapi bisa dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan suku bunga.
Cara Memilih Jenis Investasi yang Tepat
Untuk memilih jenis investasi di bank yang tepat, sesuaikan terlebih dahulu dengan tujuan keuangan Anda. Pilih produk investasi sesuai tujuan keuangan, misalnya reksa dana pasar uang digunakan untuk tujuan keuangan jangka pendek sebagai dana darurat.
Lalu, pertimbangkan juga risiko fluktuasi nilai yang bisa diterima dari sebuah produk investasi. Contohnya tabungan emas dipengaruhi oleh inflasi dan suku bunga sehingga tidak cocok untuk investasi jangka pendek.
Pahami juga likuiditas alias seberapa cepat produk investasi tersebut bisa dicairkan. Sebagai contoh, deposito berjangka dengan penarikan dana per satu tahun tidak cocok digunakan sebagai dana darurat, melainkan untuk investasi jangka menengah.
Nah, setelah membaca ulasan di atas, Anda sudah tahu akan memilih jenis investasi di bank yang mana bukan?