News Detail Banner

BRI News Detail Portlet

16 Istilah di Dunia Investasi yang Wajib Investor Tahu

Senin, 7 Oktober 2024 | 12:01
 
News Image

Dunia investasi memang memiliki banyak istilah yang perlu dipahami agar Anda bisa mengambil keputusan dengan baik dan menghindari risiko kerugian. 
Bagi Anda yang ingin mulai berinvestasi atau ingin memperdalam pengetahuan, berikut adalah beberapa istilah dalam dunia investasi yang wajib Anda ketahui.


1. Dividen
Dividen adalah pembagian laba yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Dividen ini bisa dibayarkan dalam bentuk tunai atau saham tambahan. 
Sebagai investor, dividen memberikan penghasilan pasif secara berkala, tergantung pada kebijakan perusahaan.

2. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan Anda atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan. 
Dengan memiliki saham, Anda memiliki hak untuk mendapatkan dividen dan berpotensi meraih keuntungan dari kenaikan harga saham atau capital gain.

3. Obligasi
Obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Sebagai investor, Anda akan menerima bunga dalam jangka waktu tertentu hingga obligasi jatuh tempo. Instrumen ini cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

4. Lot
Dalam pasar saham, lot adalah satuan transaksi minimal yang harus dibeli atau dijual. 
Di Bursa Efek Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Jadi, ketika Anda membeli saham, pembelian minimal yang bisa Anda lakukan adalah 1 lot.


Baca Juga : Melirik Investasi dalam Bisnis, dari Jenis Sampai Tips Suksesnya

5. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi di bursa efek. Emiten ini bisa berupa perusahaan swasta maupun BUMN. Sebagai investor, Anda perlu memahami kinerja emiten sebelum membeli sahamnya untuk meminimalkan risiko.

6. Volatilitas
Volatilitas mengacu pada tingkat fluktuasi harga sebuah aset dalam periode waktu tertentu. 
Semakin tinggi volatilitas, semakin besar perubahan harga yang terjadi. Aset dengan volatilitas tinggi biasanya memiliki risiko yang lebih besar.

7. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan yang didapat ketika Anda menjual saham atau aset lainnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. 
Sebaliknya, capital loss terjadi ketika Anda menjual aset dengan harga lebih rendah dari harga belinya.

8. Cut Loss
Cut loss adalah strategi untuk menjual saham atau aset lainnya saat mengalami kerugian untuk membatasi potensi kerugian yang lebih besar. 
Teknik ini penting untuk dilakukan ketika harga saham terus turun tanpa tanda-tanda pemulihan.
Baca Juga: 7 Tips Mengelola Keuangan Sendiri untuk Tabungan dan Investasi

9. Manajer Investasi
Dalam reksa dana, manajer investasi adalah pihak yang mengelola dana investasi dari para investor. 
Mereka melakukan pengelolaan portofolio, termasuk pemilihan saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya sesuai dengan strategi yang ditetapkan.

10. Reksa Dana
Reksa dana adalah investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi. 
Dana yang terkumpul dari berbagai investor diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Reksa dana cocok untuk investor yang ingin diversifikasi investasi tanpa harus mengelolanya sendiri.

11. Crowdfunding
Crowdfunding adalah metode penggalangan dana dari banyak orang untuk mendanai proyek atau bisnis. Dalam investasi, crowdfunding digunakan untuk mengumpulkan modal bagi usaha kecil atau proyek tertentu, dengan imbalan bagi hasil atau kepemilikan saham.

12. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham di bursa. 
Indeks ini digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham secara keseluruhan atau sektor tertentu. 
Contohnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang mencerminkan kinerja seluruh saham di Bursa Efek Indonesia.

13. P/E Ratio (Price-to-Earnings Ratio)
P/E ratio adalah rasio antara harga saham perusahaan dengan laba bersih per saham. 
Rasio ini digunakan untuk menilai apakah saham undervalued (di bawah harga pasar) atau overvalued (di atas harga pasar). P/E ratio yang rendah bisa menjadi indikator bahwa saham tersebut berpotensi murah.

14. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi untuk menyebarkan investasi ke berbagai aset atau instrumen. 
Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko jika salah satu aset mengalami kerugian. Dengan diversifikasi, Anda bisa meminimalkan dampak buruk dari fluktuasi pasar.

15. Yield
Yield mengukur tingkat pengembalian dari investasi, biasanya dalam bentuk bunga atau dividen, dibandingkan dengan harga investasi tersebut. 
Yield membantu investor untuk menilai seberapa besar pengembalian dari investasi yang mereka lakukan.

16. Bear Market & Bull Market
Bear market terjadi ketika pasar saham sedang mengalami penurunan yang signifikan, sedangkan bull market adalah ketika pasar saham sedang naik dengan stabil. Investor perlu memahami perbedaan ini untuk mengambil keputusan yang tepat dalam investasi.
Memahami istilah-istilah dalam dunia investasi seperti dividen, lot, emiten, dan volatilitas sangat penting bagi investor untuk membuat keputusan yang cerdas dan strategis. 
Dengan memperdalam literasi keuangan dan terus belajar, Anda bisa membangun portofolio investasi yang lebih kuat dan meraih kebebasan finansial di masa depan.