Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup Mei 2025 di zona hijau, naik 7,44% secara bulanan (MoM) ke level 7.175,81 pada Rabu (28/5). Secara year to date (YTD), IHSG tumbuh 1,35%, membantah mitos "Sell in May and Go Away".
Memasuki Juni, potensi penguatan masih terbuka. Sentimen positif datang dari musim dividen yang masih berlangsung, terutama dari emiten big caps yang belum menggelar RUPS. Selain itu, pasar akan menanti rilis kinerja keuangan kuartal II/2025. Secara historis, IHSG cenderung menguat di bulan Juni—naik 1,33% pada Juni 2024 dan 0,43% pada Juni 2023.
Dari sisi data makro, stabilitas risiko investasi turut mendukung. Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 79,33 bps (27 Mei), dari 82,56 bps (23 Mei). Aliran dana asing juga mencatat beli neto Rp1,50 triliun (26–27 Mei), dengan rincian: net buy Rp0,11 triliun di saham, Rp2,02 triliun di SBN, dan net sell Rp0,63 triliun di SRBI.
Namun secara kumulatif sepanjang 2025, investor asing masih mencatat net sell Rp45,34 triliun di pasar saham dan Rp7,22 triliun di SRBI, meski mencatat net buy Rp47,10 triliun di SBN.
sumber : News Portal ; Bank Indonesia
BBRI
Price : 4.450 (closed 28/05/2025)
Pivot : 4.357
S1 : 4.349
R1 : 4.365
Info Produk & Layanan : bit.ly/InvestasiBRI atau hubungi RM Priority
Term & Condition apply
#BRIwmhouseviewcompile