Pasar Asia memulai perdagangan dengan sikap waspada menjelang tenggat tarif impor AS pada 9 Juli. Investor menanti kejelasan dari rencana tarif Presiden Trump, sementara harga minyak global turun hampir 2% karena OPEC+ memutuskan untuk mempercepat peningkatan produksi. Saham berjangka AS tergelincir, dan bursa Asia—termasuk Jepang, Hong Kong, dan Australia—diperkirakan dibuka stabil.
Ketidakpastian menyelimuti pasar karena risiko tarif tinggi dan dampaknya terhadap inflasi serta profit perusahaan. Pemerintah AS menargetkan penerapan tarif pada 1 Agustus, sementara mitra dagang utama seperti Eropa dan Jepang sedang bernegosiasi untuk mendapatkan perpanjangan waktu. Analis memperingatkan bahwa tarif di atas 20% bisa mengguncang pasar secara luas, dan dolar AS berpotensi tertekan terhadap euro, yen, dan pound.
Di sisi lain, pasar minyak menghadapi tekanan akibat potensi surplus pasokan. OPEC+ sepakat menaikkan produksi 548.000 barel per hari untuk memanfaatkan tingginya permintaan musim panas. Namun, analis memperkirakan bahwa jika tensi dagang tetap tinggi dan produksi meningkat, harga minyak mentah bisa turun hingga mendekati US$60 per barel pada akhir tahun.
sumber : Berbagai Sumber
BBRI
Price : 3.670 (closed 04/07/2025)
Pivot : 3.663
S1 : 3.655
R1 : 3.671
Info Produk & Layanan : bit.ly/InvestasiBRI atau hubungi Private Banker
Term & Condition apply
#BRIwmhouseviewcompile