Banner Insight

Wawasan

Aset Penerbit

null Market Update dan Outlook 2022

Investment Strategy Nov 30, 2021
Memasuki tahun kedua pandemi di akhir 2021 ini, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik didukung oleh mulai terlihatnya kemajuan dalam penanganan COVID-19 dan tingginya antusias masyarakat Indonesia dalam melaksanakan vaksin.

Vaksin terbukti dapat menekan laju pertambahan kasus harian COVID-19 dalam tiga bulan terakhir dan membuat total kasus aktif di Indonesia saat ini lebih rendah dibandingkan total kasus aktif di negara-negara tetangga ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, Filipina, dan Australia.

Kondisi yang kian membaik turut meningkatkan keyakinan masyarakat (consumer confidence) untuk kembali melaksanakan aktivitas perekonomian dan para pelaku bisnis kembali melakukan investasi (capital expenditure) secara bertahap. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit (loan growth) yang semakin meningkat, walaupun secara perlahan tapi pasti pada level +2% YoY di bulan September 2021 lalu (versus 1% YoY di bulan Agustus 2021). Ketika loan growth semakin positif, maka pertumbuhan ekonomi (economic growth) juga diharapkan akan semakin baik ke depannya.

Tidak hanya di dalam negeri, para investor asing/global juga menyadari bahwa ada perkembangan baik dalam hal penanganan situasi COVID-19 di Indonesia. Ditambah lagi, mereka juga mengetahui bahwa Indonesia sangat diuntungkan dengan tingginya harga-harga komoditas (seperti batubara, CPO, dan nikel), mengingat negara kita ini adalah eksportir komoditas, yang mana neraca berjalan perdagangan Indonesia (current account) juga diperkirakan bisa tidak negatif (dan tidak menutup kemungkinan bisa sedikit positif secara keseluruhan) di tahun 2021 ini. Lebih jauh lagi, valuasi IHSG masih relatif lebih murah dibandingkan dengan Sensex India. Semua hal di atas ini mendorong para investor asing/global secara terus menerus melakukan net buy ke pasar saham sejak pertengahan bulan Agustus 2021 lalu.

Pasar saham di tahun 2022 mempunyai fundamental yang menarik karena Indonesia sedang dalam masa early recovery dan memiliki kemungkinan economic growth yang lebih baik di 2022. Sehingga untuk investor yang memiliki jangka waktu berinvestasi paling sedikit satu tahun, pasar saham bisa menjadi asset class pilihan.

Kami memiliki tiga produk fokus reksa dana saham, yang pertama adalah Danareksa Mawar (large cap) yang diperuntukkan bagi investor yang lebih nyaman berinvestasi ke dalam sahamsaham berkapitalisasi besar. Kemudian yang kedua adalah Danareksa Mawar Konsumer 10 (all cap) untuk investor yang berada di tengah-tengah, dan yang ketiga adalah Danareksa Mawar Fokus 10 (small cap) untuk investor yang lebih agresif dan bisa mentolerir volatilitas dari sahamsaham yang berkapitalisasi pasar kecil, Fokus 10 adalah produk yang tepat.

OLEH: HERMAN TJAHJADI, CFA, FRM
​​​​​​​(CHIEF INVESTMENT OFFICER PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT)