Peringati Hari Sungai Nasional 2025, BRI Pertegas Komitmen Jaga Ekosistem Sungai di Indoensia serta Dorong Kesadaran Masyarakat melalui Pengelolaan Sampah
Peringati Hari Sungai Nasional 2025, BRI Pertegas Komitmen Jaga Ekosistem Sungai di Indoensia serta Dorong Kesadaran Masyarakat melalui Pengelolaan Sampah
DENPASAR --Sungai adalah nadi kehidupan.Sejak zaman dahulu, peradaban besar lahir dan tumbuh di sepanjang aliran sungai. Sungai adalah tempat lahir budaya, sumber pangan, air bersih, energi, dan kehidupan.
Namun saat ini, banyak sungai di Indonesia berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan, perlahan berubah menjadi sumber bencana dan pencemaran.Limbah industri, sampah rumah tangga, sedimentasi, hingga alih fungsi lahan telah menggerus fungsi ekologis sungai.
Di sinilah komitmen kita bersama dibutuhkan untuk menjaga, merawat, dan mengembalikan fungsi sungai sebagai elemen penting keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional 27 Juli 2025, BRI Peduli melalui Program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan” melaksanakan aktivasi bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan dalam rangka menjaga kelestarian sungai dan ekosistem lingkan.
Salah satunya, BRI Peduli melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Sungai Last Point, anak Sungai Tukad Badung yang berada di Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Provinsi Bali yang juga berada di kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali.Aktivasi ini dliakukan di area sepanjang 70 meter dengan jumlah peserta sebanyak 242 warga dan 200 warior (aktivis peduli sampah).
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, terdapat dua kegiatan utama dalam program ini, yaitu kegiatan pembersihan sungai dan edukasi sampah. Dalam kegiatan pembersihan sungai, masyarakat bergotong rotong melakukan bersih-bersih di Tukad Badung sebagai upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas ekosistem perairan.
Kegiatan initidak hanya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah di aliran sungai, tetapi juga untukmembangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumberdaya alam.
Sementara itu, dalam kegiatan edukasi sampah, masyarakat mendapatkan edukasi pemilahan sampah dimana sampah yang diambil dari sungai dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.
Edukasi kepada masyarakat menjadi langkahpenting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sungai.Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah dan hasilnya dijual ke pengepul sampah.
Melalui kegiatan ini, masyarakat didorong untuk lebih aktif berperan serta sekaligus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam membersihkan sungai, memilah sampah, dan mengelola limbah secara bijak.
Untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan program tersebut, BRI Peduli menyalurkan berbagai bantuan peralatan seperti Trash Barrier, Sapu, Timbangan Sampah dan Gerobak Sampah.
“Peran aktif masyarakat dalam kegiatan pembersihan sungai dapat berdampak kepada kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam menjaga lingkungan serta memiliki pengetahuan dan teknik yang benar dalam membersihkan sungai, memilah sampah, maupun mengelola limbah” ungkap Hendy.
Hasilnya, kegiatan BRI Peduli Jaga Sungai Jaga Kehidupan di Tukad Badung berhasil mengumpulkan 3.262 kg sampah anorganik dan berhasil menjaga tingkat kejernihan air sungai sebsar 69%. Aktivasi ini juga mampu menghasilkan potensi reduksi emisi karbon sebanyak 9,79 Ton CO2.
Hendy menambahkan, Program BRI Peduli “Jaga Sungai Jaga Kehidupan” dilaksanakan sejak 2020 dan telah merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia. Sungai- sungai juga secara rutin dibersihkan melalui pemberdayaan masyarat berbasis padat karya.
Dalam pelaksaannanya, pada tahun 2025 ini BRI juga menggandeng Yayasan Sungai Watch Indonesia yang merupakan organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk melindungi dan menjaga kebersihan sungai-sungai di Indonesia dari pencemaran, terutama sampah plastik.
Bersama Yayasan Sungai Watch, BRI Peduli telah mengumpulkan reduksi sampah anorganik sebanyak 35,20 Tonne.
Mengusung semangat Pro Planet dan Pro People, BRI tidak hanya melakukan normalisasi, pembersihan, pengerukan sungai. Lebih dari itu, BRI juga membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat yang bermanfaat bagi kehidupan.
Tak sampai di situ, program ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.
Sejak didirikan di tahun 2020, Sungai Watch telah berupaya memasang lebih dari 18 trash barriers (jaring sampah) di sungai-sungai pulau Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur, yang bertujuan untuk mencegah aliran sampah menuju laut.
Dengan pendekatan berbasis komunitas, Sungai Watch bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga mengedukasi pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta pemberdayaan berbasis padat karya.