Pasar Asia bersiap melanjutkan reli Wall Street dan penguatan Bitcoin, didorong optimisme investor terhadap laporan laba korporasi dan ketahanan ekonomi global, meskipun tensi tarif dari Presiden Trump masih membayangi. Kontrak indeks saham Jepang dan Australia naik di awal perdagangan Kamis (10/7/2025), sementara Hong Kong bergerak datar. Saham teknologi memimpin penguatan di AS, mengantarkan Nvidia menjadi perusahaan pertama dengan valuasi US$4 triliun.

Trump kembali mengguncang pasar dengan tarif 50% untuk impor Brasil, menyusul surat yang juga menyinggung mantan Presiden Bolsonaro. Meski ada kecemasan soal potensi dampak terhadap belanja konsumen dan laba, sebagian besar investor masih percaya fundamental ekonomi tetap kokoh. Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun, mencerminkan minat tinggi dalam lelang obligasi. Rapat The Fed mengungkapkan pandangan berbeda soal efek jangka panjang tarif terhadap inflasi.

Di Asia, pelaku pasar mencermati keputusan suku bunga Korea Selatan dan data likuiditas China. Sementara itu, Jepang bersiap dengan lelang obligasi 20 tahun di tengah ketidakpastian fiskal menjelang pemilu. Perusahaan Jepang NTT menarik minat besar dari investor dalam penawaran obligasi senilai lebih dari US$100 miliar, guna mendanai privatisasi unit pusat datanya. Harga emas menguat tipis, sedangkan minyak dan dolar relatif stabil.

sumber : Berbagai Sumber

BBRI
Price : 3.680 (closed 09/07/2025)
Pivot : 3.673
S1 : 3.665
R1 : 3.681

Info Produk & Layanan : bit.ly/InvestasiBRI atau hubungi RM Priority

Term & Condition apply
#BRIwmhouseviewcompile