Wall Street kembali mencetak rekor baru pada penutupan kuartal pertama 2025, ditopang oleh harapan kesepakatan dagang global dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Indeks S&P 500 menembus level 6.200 berkat lonjakan saham teknologi seperti Apple dan Oracle. Obligasi pemerintah AS mencatatkan kinerja terbaik dalam lima tahun, sementara dolar AS melemah selama tiga bulan berturut-turut—terpanjang sejak 2017.
Sentimen positif pasar tetap kuat meskipun dibayangi ketidakpastian geopolitik dan ancaman perang dagang, termasuk menjelang tenggat tarif baru 9 Juli dari Donald Trump. Investor mulai menaruh perhatian pada data ketenagakerjaan dan inflasi untuk memprediksi arah kebijakan moneter berikutnya. Beberapa analis menilai penurunan tenaga kerja dapat meningkatkan tekanan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat, namun kekhawatiran akan bubble saham juga mulai bermunculan akibat arus dana besar ke ekuitas.
Meski prospek pasar terlihat optimistis, sejumlah analis memperingatkan risiko valuasi saham yang mulai terlalu tinggi, terutama dengan S&P 500 diperdagangkan 35% di atas rata-rata historis. Musim laporan laba mendatang dan respons pasar terhadap data ketenagakerjaan akan menjadi penentu arah selanjutnya. Dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti ini, strategi diversifikasi portofolio dinilai penting untuk melindungi imbal hasil dan memitigasi risiko koreksi mendadak.
sumber : Berbagai Sumber
BBRI
Price : 3.740 (closed 30/06/2025)
Pivot : 3.753
S1 : 3.742
R1 : 3.764
Info Produk & Layanan : bit.ly/InvestasiBRI atau hubungi RM Priority
Term & Condition apply
#BRIwmhouseviewcompile